Hits: 29
*SENTANI | Papuajaya.com,* Kapolres Jayapura menghadiri langsung acara pembukaan Festival Mbay Heley Maka Mbay yang berlangsung di Kampung Abar Distrik Ebungfauw Kab. Jayapura. Kamis, 28/09 pagi.

Festival Hote Mbay Heley Mbay atau Satu Sempe Satu Piring Ikan dengan mengangkat tema, Festival Makan Papeda dengan wadah gerabah, resmi dibuka selama 3 hari 28 hingga 30 September 2023 oleh Sekda Kab. Jayapura Dr. Hana S. Hikoyabi, M.KP didampingi Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH.
AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH menyampaikan bahwa pesta atau festival makan Papeda di sempe ini merupakan murni agenda dari masyarakat, yang pada saat ini diselenggarakan untuk ke empat kalinya.
“Sebelumnya tidak terlaksana, karena adanya pandemi Covid-19. Tentunya, kami dari Polres Jayapura selalu mensupport dan juga mendukung semua agenda masyarakat yang positif dan ini merupakan salah satunya. Artinya, bagaimana kita semua berkampanye agar kembali ke kampung untuk membangun kampung,” ujarnya.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan, potensi kampung itu ada untuk bisa menghidupkan masyarakat yang lain di kampung masing – masing.
“Tentunya, ini salah satu langkah positif yang diambil oleh penggagas dan juga masyarakat Kampung Abar, ada potensi membuat gerabah atau sempe, dan dari itulah ada tradisi makan Papeda di sempe sebagai sarana komunikasi, ketika orang tua dulu bersama – sama dengan keluarga itu makan satu sempe dengan helay masing-masing, disitulah ada satu ikatan kekeluargaan, yang harus kita bangun dan juga harus dilestarikan,”
Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, M.KP. usai membuka festival dengan menabuh tifa bersama mengatakan festival ini merupakan inisiatif dari masyarakat khususnya kampung abar bahwa ada potensi tanah liat yang bisa dibuat gerabah dan ini dilakukan turun temurun oleh para leluhur disambung oleh generasi penerus.
“potensi ini merupakan kebesaran ditempat ini, tentu diajarkan secara tutur turun menurun bahwa makan papeda di dalam sempe (gerabah) dan juga ikan yang dimasak di belanga batu, jadi dua – dua original dari kampung abar untuk Papua dan Indonesia,” tutupnya. (DaniEl)