Hits: 6292
Papuajaya.com Tangerang, 21 April2022—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi(Ditjen Diksi)menerbitkan113 Surat Keputusan Izin Pembukaan Program Studi Sarjana Terapan (S.Tr). Surat yang merupakan transformasi dari program studi diploma tiga(D-3), diterbitkan pada Sosialisasi Program Competitive Fund Vokasi 2022, di Tangerang, Kamis (21/4).
Penyerahan SK dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi(Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto, kepada enam perwakilan perguruan tinggi, yakni Politeknik Manufaktur Bandung,Politeknik Negeri Jakarta,Politeknik Negeri Bali, Politeknik Enjinering Indorama,Politeknik Meta Industri, dan Universitas Kristen Indonesia.
Sementara, perguruan tinggi lain berpartisipasi langsung secara daring.Dari 113 kampus,45 diantaranya merupakan penerima bantuan Competitive Fund(CF) Vokasi 2021.Dalam kesempatan ini,juga diserahkan satu Surat Keputusan Izin Pembukaan Program Diploma Dua Jalur Cepat.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengaku bangga atas peluncuran Competitive FundVokasi 2022. “Ini merupakan kelanjutan Competitive FundVokasi 2021,”tutur Nadiem.
Sebelumnya,2021 lalu, lanjut Nadiem Program Competitive Fund Vokasitelah berhasil membantu232 program studi pada167 perguruan tinggi, dengan total nilai sebesar Rp114 miliar. ” Program tersebut memberi manfaat kepada setidaknya enam ribu mahasiswa dan dua ribu dosen, serta melibatkan 344 mitra industri dan 64 mitra SMK,” ujarnyq.
Dan untuk melanjutkan keberhasilancapaian 2021, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasikembali meluncurkan Program Competitive Fund Vokasi Tahun Anggaran 2022. Pada 2021,CF Vokasi hanya berfokus pada program penyiapannya. “Tahun ini, CF Vokasi memberikan kesempatan bagi penerima manfaat program yang telah memiliki SK untuk mengimplementasikan program kegiatannyadengan menggunakan bantuan ini,” lanjut Nadiem.
Pada2022, terdapat duavfokus utama program Competitive FundVokasi, yaitu Program Penyiapan dan Program Penguatan. Transformasi Program Studi Diploma Tiga menjadi program sarjana terapan merupakan skema pertama yang ditawarkan dalam Program Penyiapan. Skema lainnya adalah Program Pembukaan Diploma Dua Jalur Cepat.
Dana bantuan CFVokasi 2022 dapat dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan lokakarya, diskusi terpumpun, dan kegiatan peningkatan kompetensi SDM tidak bergelar,seperti: pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan magang industri.
Pelibatanmitra industri dan dunia kerja, lanjut Menteri Nadiem,menghasilkan 464 kerjasama link and matchpada aspek penyelarasan kurikulum, pemagangan mahasiswa, praktisi mengajar, serta penyerapan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kolaborasi link and matchyang menyeluruh,bukan hanyasakedar hitam diatas putih inilah,yang benar-benar kita butuhkan untuk membantu para pelajar vokasi kita mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja,”jelas Nadiem.
Sementara itu Dirjen Diksi,Transformasi D-3 menjadi Sarjana Terapan(S.Tr), dilakukan masing-masing perguruan tinggi bersama industri dengan skema Link and Matchyang komprehensif, sejalan dengansemangat Kampus Merdeka.
Diharapkan,penyerahan SK ini turut mendorong peningkatan mutu dunia pendidikan tinggi vokasi agar makin terpadu dengan dunia industri dan usaha. “Upgrading D-3 menjadi S.Tr bukan sekadar menambah satu tahun masa studi, namun menghadirkan prodi sarjana terapan yang kurikulumnya disusun bersama industridan dunia kerja, program magang industri yang dirancang bersama industri, serta pembelajarannya makin menguatkan aspek soft skills, kepemimpinan,kemampuan inovasi, serta karakter lulusan yang lebihsiap memasuki dunia kerja. Keterampilan para sarjana terapan tidak akan kalah dari lulusan diploma tiga,” tutur Dirjen Wikan.
Sampai saat ini, jumlah usulan upgradingprodiD-3 menjadi Sarjana Terapan masih terus bertambahdari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia.Apabila ke depannyaingin melanjutkan studi, maka para sarjana terapan bisa melanjutkan keprodi S-2 Terapan,baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.“Artinya,semakin banyak perguruan tinggi yang berminat meningkatkan D-3 menjadi S.Tr. Sarjana Terapan adalah setara dengan S1 dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu level 6. S.Tr didesain menerapkan minimal 60 persen praktek, sisanya teori,” ujar Wikan.
Catatan lain yang sangat menggembirakan, lanjut Wikan, adalah meningkatnya minat lulusan SMA, SMK, dan MA memilih
masuk ke prodi Sarjana Terapan dalam beberapa tahun tahun terakhir. “Hal ini dapat dilihat dari data jumlah peminat dan
pendaftar pada jalur SNMPTN 2022, untuk perguruan tinggi vokasi,” tuturnya.
Dengan demikian, perguruan tinggi vokasi optimis akan mendapatkan calon mahasiswa baru yang lebih memiliki minat dan potensi pendidikan tinggi vokasi. Sehingga, ke depannya mereka akan lebih semangat kuliah, sehingga menjadi pembelajar sepanjang hayat. “Input mahasiswa baru yang memiliki passion, minat, dan bakat yang sesuai, akan lebih memperbesar peluang dirinya kelak menjelma menjadi lulusan (output) yang berkualitas. Karena, mereka mengikuti pendidikan dengan senang dan menyenangi pekerjaan yang kelak dipilih di masa depan,” tegas Wikan.
Kehadiran para praktisi dan ahli dari industri dan dunia kerja sebagai pengajar/dosen tamu di prodi Sarjana Terapan, lanjut
Dirjen Diksi, juga makin banyak. “Ada ratusan praktisi industri yang mengajar, dan harapannya, semakin baik capaian
pembelajaran para mahasiswa. Para ahli industri saat ini sudah mulai disiapkan dan dilatih, terutama untuk aspek pedagogi
serta kesiapan menjadi pembimbing mahasiswa ketika magang di industri,” tuturnya.
Keberhasilan Competitive Fund Vokasi 2021 dan Keberlanjutan 2022 Merespons keberhasilan CF Vokasi 2021, Menteri Nadiem menguraikan, “Pelibatan mitra industri dan usaha ini menghasilkan 464 kerjasama Link and Match pada aspek penyelarasan kurikulum, pemagangan mahasiswa, praktisi mengajar serta penyerapan lulusan yang sesuai kebutuhan industri. Sungguh luar biasa. Sebelumnya, kita juga telah meluncurkan Program Pertukaran Pelajar IISMA Edisi Vokasi. Saya yakin, kita akan semakin mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan vokasi,” ucap Nadiem.
Selain itu, ini pada pendanaan CF 2022 ini, program penguatan juga ditujukan bagi program studi Sarjana Terapan dan
Diploma Dua yang reguler dengan syarat telah memiliki lulusan, terakreditasi, dan telah menjalankan praktik baik Sistem
Penjaminan Mutu Internal.
“Capaian yang sudah diperoleh harus terus kita jadikan motivasi untuk semakin meningkatkan kualitas program kita,” tutup
Mendikbudristek. Adapun daftar Program Studi Sarjana Terapan Hasil Transformasi dari Program Diploma Tiga sebagai